Anda pecinta Lovebird??? Yah tentu banyak tau dong perbedaan antara Import dan Lokal
Bagi anda baru ingin terjun mengenal Lovebird ini yuk saya jabarkan perbedaan antara Lovebird Import VS Lokal. Pada dasarnya burung ini tidak ada bedanya karena jenisnya sama meskipun import dari mana aja om...Banyak peternak lovebird di Indonesia yang masih awam mengenai pengetahuan dasar lovebird, mana yang roseicollis/peachface, mana yang fischeri/dakocan kepala emas, mana yang personatus/dakocan kepala hitam, dll. Yang terjadi adalah karena lovebird adalah peliharaan yang lagi nge-TOP dan berharga relatif tinggi, semua orang berlomba-lomba untuk mengeruk untung secepat mungkin. Yang terjadi adalah pencampuran jenis-jenis spesies lovebird antara satu dengan lainnya, dimana yang beternak, yang menjual dan yang membeli tidak tahu apa yang diternak, dijual dan dibeli, asal itu seekor lovebird. Hasilnya: lovebird barong, lovebird kacamata yang galurnya sudah campur baur
Di Eropa pada umumnya seperti Belanda/Belgia pada khususnya, banyak peternak yang melakukan seleksi indukkan yang akan diternakkan, jadi hanya yang berbodi besar yang dipasangkan dan diternakkan. Hasilnya adalah anakan yang bodinya besar-besar. Jika yang berbodi besar terus menerus dikawinkan dengan bodi besar lain setelah beberapa generasi, terjadilah standarisasi bodi besar pada lovebird tersebut.
Soal isu/mitos bahwa lovebird impor adalah mandul, adalah TIDAK BENAR. Kenyataannya menurut saya adalah, diperlukan sebuah tahap adaptasi dari daerah Eropa (empat musim dan humiditas udara yang kering) menuju Indonesia (panas sepanjang tahun + hujan dan daerah humiditas tinggi). Belum lagi tahap penyesuaian dari shock/trauma perjalanan udara untuk membawa mereka kesini. Sesuai dengan pengalaman saya dengan burung impor Belanda, waktu adaptasi adalah sekitar 6 bulan sebelum mereka terbiasa dan mulai bertelur. Para anak dari indukan ini tentunya sudah terbiasa dengan iklim Indonesia jadi tidak perlu beradaptasi lagi setelah mereka menjadi dewasa.
Jika kita menganut prinsip yang sama dengan para peternak Eropa, tidak menutup kemungkinan bahwa Indonesia akan menjadi unggul. Lovebird adalah burung asli dari Afrika, dimana musim/iklim disana sangat mirip di Indonesia. Indonesia mempunyai suhu yang relatif stabil sepanjang tahun (25-35 celcius) dan humiditas yang konstan, lebih unggul dari eropa yang suhunya bisa sampai minus di musim dingin, sampai 40 derajat dimusim panas, belum lagi humiditas yang naik turun. Asal penempatan kandang dan cara kita merawat benar, pasti para lovebird ini akan lebih produktif di Indonesia
Semestinya hal ini tidak hanya untuk lovebird saja, contoh lain dalam hal ini adalah Parkit Holland. Bisa dibedakan ukuran antara parkit ini dengan parkit yang biasa dijual dipasar lokal, ukuran bodi bisa hampir sampai 50-70% lebih besar!
Semoga uraian singkat dari saya bisa bermanfaat untuk para rekan pecinta lovebird di Indonesia. Mari kita gerakkan/galakkan beternak lovebird berdasarkan galur murni!
No comments: