Kali ini saya akan membahas Tahapan Cara Membudidayakan Cengkeh. Cengkeh merupakan salah satu rempah-rempah yang terkenal di Indonesia lho. Tentu Anda tahu latar belakang bangsa di Eropa datang ke Nusantara. Iya, jawabannya adalah rempah. Dan salah satu jenis rempah tersebut adalah cengkeh. Tanaman yang satu ini memang tumbuh subur di tanah Indonesia. Dan sebagai salah satu komoditas, budidaya cengkeh memiliki prospek yang cukup cerah. Mengapa? Sebab ia merupakan salah satu bahan baku rokok kretek dan juga dibutuhkan dalam industri kuliner. Jadi, jika Anda hendak membidik peluang usaha, mengapa tak memilih cengkeh saja?
Yuk berikut ulasan Cara Membudidayakan Cengkeh...
Pada dasarnya langkah budidaya cengkeh tidak terlalu rumit. Namun untuk hasil yang maksimal, Anda sebagai petani dituntut untuk memperhatikan beberapa hal agar hasil produksi panen Anda berkualitas. Apa saja poin penting yang harus diketahui sebelum memulai budidaya cengkeh? Simak uraian berikut ini.
Siapkan Bibit Terbaik
Perhatikan Suhu pada Lingkungan Anda.
Poin ini sangat krusial bagi mereka yang menginginkan hasil panen dengan kualitas terbaik. Memang, cengkeh salah satu tumbuhan yang bisa hidup di beragam tempat. Hanya saja, ada beberapa sentra tumbuh yang paling optimal. Cengkeh menyukai wilayah dengan ketinggian mulai dari 300 sampai 600 dpl. Sedangkan suhu terbaik ada pada range 22 sampai 30 derajat celcius. Curah hujan terbaik untuk tanaman cengkeh adalah 1500 sampai 4500 mm per tahunnya. Soal tanah, seperti tanaman lainnya, cengkeh juga membutuhkan tanah yang sehat dan gembur, kaya akan nitrogen juga humus, dan tidak perpadas. Tingkat keasaman tanah sekitar 5,5 sampai 6,5. Jauh lebih baik jika cengkeh ditanam di wilayah dengan jenis tanah latosol.
Berikutnya Langkah Penanaman dan Pemeliharaan
Setelah bibit mencapai usia 1 atau 2 tahun, ia sudah siap untuk dipindahkan ke medium tanam yang sebenarnya. Sebaiknya proses penanaman dilakukan di awal musim penghujan. Lubang tanam cengkeh biasanya 75 x 75 x 75 sentimeter. Sebelum ditanami, lubang tersebut diberi dengan kombinasi pupuk kandang dan juga pupuk buatan.
Tahapan pemeliharaan tanaman cengkeh cukup sederhana yakni dengan mengatur peneduh yang sebaiknya dilakukan di antara empat sampai enam bulan sekali. Pemeliharaan juga mencakup pemupukan. Biasanya pemupukan dilakukan dengan sistem dua periode yakni pertama dilakukan pada awal musim hujan yakni September ke oktober. Periode kedua adalah di akhir musim hujan yakni bulan Maret hingga April.
Hal lain yang penting diperhatikan dalam budidaya cengkeh adalah ancaman penyakit dan juga hama. Adapun hama yang sering menyerang tanaman cengkeh adalah:
- Penggerek ranting/batang (Xyleborus sp)
- Kutu daun (Coccus viridis)
- Kepik Helopeltis (Helopeltis sp)
- Penyakit mati bujang (bakteri Xylemlimited bacterium)
- Penyakit busuk akar (Pytium rhizoctonia dan Phytopthora)
- dan masih banyak lagi hama-hama yang lainnya.
Sebaiknya, penanggulangan gama penyakit dilakukan dengan menggunakan pestisida alami. Jika tidak berhasil, baru Anda bisa melirik pestisida buatan yang dianjurkan.
Hal terakhir yang masuk ke dalam lingkup budidaya cengkeh adalah proses pemanenan. Usia pohon cengkeh yang sudah bisa dipanen adalah 4,5 tahun sampai 6,5 tahun. Cengkeh yang dipetik adalah cengkeh dengan bunga yang sudah matang. Perhatikan cengkeh yang kepala bunganya terlihat matang namun bagian ujung atas bunganya belum terbuka. Setelah dipetik, pisahkan cengkeh dengan tangkainya dan kemudian dijemur hingga kering.
Nah apa Anda tertarik dengan usaha yang satu ini, jika memang ada lahan yang memungkinan dengan ketentuan diatas monggo dicobak aja. Mungkin akan menjadi peluang usaha bagi Anda sekeluarga. Terima kasih
No comments: