Berikut salah satu kisah lagi gambaran Peluang Usaha yang ditekuni Pak H.Yusuf Amin. Penjual makanan ini dikenal oleh orang Bandung dengan dua suku kata; Gorengan Cendana. Sebuah tenda kaki lima menjual pisang, nanas, combro dan bala-bala goreng, dengan letaknya di Jalan Cendana. Apakah yang membuatnya istimewa?
"Kulit gorengannya garing dan bikin ketagihan. Rasanya khas jadi nggak bosen-bosen," tutur Wiwi (22), seorang pembeli menuturkan pengalamannya.
Yusuf Amin dikenal sebagai pemilik Gorengan Cendana, mengatakan rahasia gorengan buatannya memang sengaja dibuat kering dan warnanya agak kecokelatan. Makanannya memang lebih pas diwaktu masih hangat. Tapi, kata Yusuf, Gorengan Cendana dalam keadaan dingin pun akan tetap nikmat. [detikbandung]
Yah kisah tentang Pak H.Yusuf Amin yang akan saya coba berbagi untuk para pembaca ripiu. Yusuf Amin (54). Pemuda asal Cirebon (21) yang tidak lulus SD menikah dengan gadis yang bernama Sumarni (14), dengan hanya bermodalkan tekad Yusuf Amin muda terusberjuang mencari sesuap nasi, untuk menghidupi sang istri tercinta.
Ketika sang Istri mengandung, sawah di daerahnya banyak yang kering karena kemarau. Yusuf yang sehari-hari membantu orang tuanya yang sebagai buruh tani pun menganggur. Tak tahan menganggur, Yusuf pun memutuskan untuk merantau ke Bandung pada tahun 1975. Dengan bekal Rp. 500 untuk ongkos naik bis, ia akhirnya pergi ke Bandung untuk mencari nafkah bermodal doa dari istri, mertua dan orang tuanya."Saya pertama ke Bandung minta restu orang tua, pidua'na (bahasa sunda artinya meminta doanya) supaya hidup saya berkah. Waktu itu saya tidak minta harta. Itu mungkin dinamakan rejeki berkah. Pendapatan sedikit, tapi cukup untuk yang lain. Apalagi pendapatan banyak" kata Yusuf kepada tabloid al hikmah.
Berawal dari berjualan skoteng di Bandung, ia menginap di rumah kakak sepupunya di Cihaurgeulis. Mulai seusai shalat isya sampai jam 2 malam Yusuf pun mulai menjajakan dagangannya dari rumahnya sampai Gegerkalong. Saat itu udara terasa sangat dingin di Bandung, Yusuf terus bersemangat guna membiayai istrinya yang sedang hamil. Terus teringat dipikirannya untuk terus berjualan demi membahagiakan istrinya. Rupiah demi rupiah dia simpan di celengan kalengnya. Hingga pada 25 Agustus 1975 lahirlah seorang bayi laki-laki buah cinta Yusuf dengan Istrinya, perjuangan 20 hari berjualan sekoteng akhirnya dapat membiayai persalinan istrinya.
Saat anaknya berusia 8 bulan, Yusuf pun membawa keluarganya ke Bandung. Tinggal di Haur Pancuh bekas jongko pasar yang tidak layak huni sebagai tempat bermukim keluarganya. Dan membeli gerobak sekoteng seharga 4500 milik temannya. Yusuf pun kembali berjualan sekoteng. Dua tahun berlalu ternyata jerih payahnya belum mampu mensejahterakan keluarganya. Ia memiliki cita-cita untuk menyekolahkan anak-anaknya hingga jenjang perkuliahan. Tentu ini cita-cita yang luar biasa menurut saya, dengan kondisi pada waktu itu memiliki cita-cita yang hebat untuk keluarganya.
Tahun 1977 akhirnya Yusuf beralih menjadi penjual Gorengan, dengan modal RP. 67500 untuk membeli gerobak dengan peralatannya. Ia pun berjualan di sekitar Ciliwung kota Bandung. Tapi cuman bertahan sebentar ia pun pindah ke jalan Cendana, karena melihat ada seorang ibu yang juga menjual gorengan disana.
Ia memulai usahanya sesudah shalat Dzuhur sampai jam 21.00. Bersama sang istri dan anak pertamanya yang baru berusia 2 tahun ia memulai berdagang. Hari pertama, Yusuf mengeluarkan modal Rp.4000 untuk belanja dan hasil penjualannya hanya 400. Tapi itu bukan hal yang membuat Yusuf mengeluh dan menyerah. Berkat ketekunan dan doa Yusuf berserta keluarganya. Penjualan gorengan dari hari ke hari semakin bertambah hingga akhirnya bisa mencapai balik modal. Yusuf dan keluarga yang selalu sholat tepat waktu dan terbiasa berpuasa senin kamis plus shalat sunat taklupa ia kerjakan juga.
Mulai dari berjualan dengan sepi pembeli sampai dengan huhujanan sambil dorong gerobak bersama istri, anaknya di masukan ke dalam gerobak dengan beralaskan kardus. Ketekunan Yusuf dan keluarga akhirnya berbuah hasil pada 1983 yusuf dapat membeli rumah sederhana dan pada tahun 1988 ia pun dapat berhaji berdua bersama isterinya. Sepulang dari Haji usahapun semakin laris.
Mulai dari orang biasa sampai konglemerat pernah merasakan gorengannya, kini ia telah bisa menyekolahkan ke empat anaknya hingga perguruan tinggi. Dua orang diantaranya menjadi dokter umum. Tak lupa ia pun membantu anak saudaranya untuk bersekolah sampai perguruan tinggi. Rumah yusuf pun satu diantaranya didedikasikan untuk kepentingan umat dan sisanya untuk anak-anaknya serta karyawannya yang kini berjumlah 10 karyawan. Tak lupa kepada orang tuanya pun dibangunkan rumah dan naik haji. Sampai memberikan beberapa bidang tanah untuk digarap oleh saudara-saudaranya di Cirebon dan memperkerjakan tetangganya yang menganggur. Semua yang ia lakukan bukan hanya untuk dirinya pribadi tetapi untuk sesamanya dan mengharapkan ridho dari Allah SWT.
Semua yang dilakukan saat Yusuf masih sangat sederhana, prinsipnya memberi sesuatu tidak mesti menunggu kaya. "Tekad saya, Allah ngasih rejeki. Supaya rejeki itu langgeng, maka harus berbagi dan memang terasa manfaatnya" ungkap Yusup. Sampai saat ini ia mengaku meraup keuntungan 3-4 juta perhari atau 90-120 juta perbulan, Omset bisa naik berlipat-lipat saat bulan pernuh berkah tiba (Ramadhan).
Itulah perjalanan Haji Yusuf Amin, pedagang gorengan di Cendana Bandung yang bermodal tekad yang kuat untuk membahagiakan keluarganya, mencari rejeki yang berkah tentunya dengan cara yang halal. Semoga menjadi inspirasi untuk kita para kaskuser dan rakyat Indonesia
Topics: All Aneka Kisah Pengusaha
About ADM
Hi there! I am Hung Duy and I am a true enthusiast in the areas of SEO and web design. In my personal life I spend time on photography, mountain climbing, snorkeling and dirt bike riding.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Social Icons
Popular Posts
-
Kali ini saya akan membahas Kenari Blacken yah om... Yah!!! Bagi Anda yang suka breeding kenari ini ada trobosan baru persilangan antara Ken...
-
Apa Anda tau dengan kupu yang satu ini??? Kupu ini sangat kecil ukurannya dibandingkan dengan kupu-kupu pada umumnya. Bulunya halus dan lemb...
-
Berapa waktu lalu ada temen Nanktho Ly Nonong nanyain Mau minta solusinya saudara.... Bagaimana cara mngatasi/ngobati c-ijo kalo melet bnyi ...
-
Yup Burung blackthroat namanya latin Serinus Atrogularis . Kenapa Blackthroat Lebih Mahal??? Yuk kita simak perjalanannya hehehe... Hal uta...
-
Banyak pehobi yang berantusias ingin membeli kenari youkshire. Tapi apa anda tau perawatan ataupun pakan kenari ini, memang sih hampir sama ...
-
Apa kamu tau jenis anjing yang dilarang untuk dikembangbiakan Ada beberapa anjing yang dilarang untuk dipelihara oleh masyarakat umum karena...
-
Tips Memilih Import Sesuai Umur Hal utama yang harus diperhatikan yaitu kesehatan , Kenari yang baru datang rentan sakit dan lebih parahnya ...
-
Hal yang perlu diperhatikan jika anda ingin Usaha Ternak Merpati. Lakukan Vaksinasi secara berkala hal ini untuk menghindari terserang virus...
-
Kali ni saya membahas Burung Anis Kembang. Gimana sih caranya merawat harian anis kembang ini jika saat mabung Setiap burung memiliki masa-m...
-
Artikel ini menarik buat saya apalagi ini momen yang bagus di bulan Ramadhan yang mana hampir semua kaum muslim berburu jajanan saat menanti...
Categories Post
Recent Comments
Tags Cloud
- All
- Aneka Berita
- Aneka Hobi Adventure
- Aneka Hobi Barang Antik
- Aneka Hobi Berbisnis
- Aneka Hobi Billiard
- Aneka Hobi Birds
- Aneka Hobi Cat's
- Aneka Hobi Chicken
- Aneka Hobi Dog
- Aneka Hobi Fish
- Aneka Hobi Flora
- Aneka Hobi Fotografi
- Aneka Hobi Golf
- Aneka Hobi Internet
- Aneka Hobi Kuliner
- Aneka Hobi Magic
- Aneka Hobi Mancing
- Aneka Hobi Memasak
- Aneka Hobi Membuat Jajanan
- Aneka Hobi Music
- Aneka Hobi Nonton
- Aneka Hobi Otomotive
- Aneka Hobi Rabbit
- Aneka Hobi Satwa
- Aneka Hobi Seni
- Aneka Hobi Sepak Bola
- Aneka Hobi Snake
- Aneka Hobi Surfing
- Aneka Hobi Teknologi
- Aneka Info Sehat
- Aneka Kisah Pengusaha
- Aneka Peluang Usaha
- Cucak Ijo
- Kenari
- Otomotive
No comments: