Kali ini saya mau membahas caranya ternak ikan gabus om...
Kalau udah baca artikel saya sebelumnya disini sekarang yuk kita mencoba untu kernak sendiri apa salahnya kita ternak untuk konsumsi sendiri heheheHal utama adalah memilih indukan
Indukan Ikan gabus jantan dan betina memiliki tanda yang sangat jelas sehingga mudah dibedakan kelaminnya. Yang jantan mempunyai kepala yang lonjong dan warna tubuhnya lebih gelap atau kelam, lubang kelamin memerah dan apabila diurut keluar cairan putih bening. Sedangkan gabus betina memiliki kepala yang membulat dengan warna tubuh lebih terang, perut membesar dan lembek, bila diurut keluar telur. Ikan gabus yang dapat dijadikan indukan harus sudah besar dengan berat sekitar 1 kg.
Pemijahan Ikan Gabus
Pemijahan dilakukan dalam bak beton atau fibreglass. Caranya, siapkan sebuah bak beton ukuran panjang 5m, lebar 3 m dan tinggi 1 m; keringkan selama 3 – 4 hari; masukan air setinggi 50 cm dan biarkan mengalir selama pemijahan; sebagai perangsang pemijahan, masukan eceng gondok hingga menutupi sebagian permukaan bak; masukan masukan 30 ekor induk betina; masukan pula 30 ekor induk jantan; biarkan memijah; ambil telur dengan sekupnet halus; telur siap untuk ditetaskan.
Pemijahan ikan gabus dapat kita lakukan dalam bak beton atau fibreglass. Sediakan bak beton berukuran 5x3x1m; bak yang sudah disiapkan kemudian dikeringkan selama 3 – 4 hari; lalu masukan air hingga kedalaman 50 cm. Air hendaknya tetap mengalir selama pemijahan agar proses pemijahan berjalan lancar. Karena air yang mengalir termasuk perangsang pemijahan. Jangan lupa memasukan eceng gondok hingga menutupi sebagian permukaan bak. Kemudian masukan 60 ekor indukan ikan gabus. Perbandingan jantan betina 1:1. Setelah memijah, ambil telur dengan sekupnet halus dan telur dapat ditetaskan. Terjadinya pemijahan ditandai dengan adanya telur yang mengapung di permukaan air.
Penetasan Ikan Gabus
Penetasan telur ikan gabus dapat dilakukan di dalam akuarium yang berukuran 60x40x40 cm. Sebelumnya keringkan dulu akuarium selama 2 hari, sediakan 2 titik aerasi yang harus dihidupkan selama penetasan, sediakan juga pemanas air agar suhu terjaga 28 oC. Langkah terakhir adalah memasukan telur dengan kepadatan 4 – 6 butir/cm2; biarkan hingga menetas. telor akan menetas setelah 1 hari atau 24 jam. Selanjutnya larva akan tetap hidup tanpa makan selama 2 hari karena masih ada cadangan makanan dari telor. Selanjutnya anda tinggal memelihara atau merawat larva ikan gabus tersebut.
Pemeliharaan larva hingga pendederan
Pemeliharaan larva dilakukan setelah 2 hari menetas hingga berumur 15 hari, dalam akuarium yang sama dengan kepadatan 5 ekor/liter. Kelebihan larva bisa dipelihara dalam akuarium lain. Pada umur 2 hari, larva diberi pakan berupa naupli artemia dengan frekwensi 3 kali sehari. Dari umur 5 hari, larva diberi pakan tambahan berupa daphnia 3 kali sehari, secukupnya. Untuk menjaga kualitas air, dilakukan penyiponan, dengan membuang kotoran dan sisa pakan dan mengganti dengan air baru sebanyak 50 persen. Penyiponan dilakukan 3 hari sekali, tergantung kualitas air.
Pendederan ikan gabus dilakukan di kolam tanah. Caranya : siapkan kolam ukuran 200 m2; keringkan selama 4 – 5 hari; perbaiki seluruh bagiannya; buatkan kemalir dengan lebar 40 cm dan tinggi 10 cm; ratakan tanah dasarnya; tebarkan 5 – 7 karung kotoran ayam atau puyuh; isi air setinggi 40 cm dan rendam selama 5 hari (air tidak dialirkan); tebar 4.000 ekor larva pada pagi hari; setelah 2 hari, beri 1 – 2 kg tepung pelet atau pelet yang telah direndam setiap hari; panen benih dilakukan setelah berumur 3 minggu.
Ok semoga bermanfaat ya om
No comments: