Waspada Uang Palsu Super Copy KW1 Beredar

Waduuu.... Apa sih yang ndak ada di Indonesia, Kali ini tak tanggung-tanggung komplotan pembuat uang palsu sudah bisa membuat dan mencetak Uang Palsu Super Copy KW1. Mereka mencetak uang palsu di Perumahan Metland, Jalan Biduri K 1 Nomor 3, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.

Uang Palsu Super Copy KW1 ini jangan ditanya lagi kualitasnya komplotan ini sangat teliti dalam hal pengerjaannya sangat bagus, mendekati asli. Berdasarkan keterangan dari pihak Bank Indonesia, uang itu mempunyai kualitas Super Copy KW1.

Polisi mengamankan barang bukti berupa 1 set komputer, printer, kertas roti, tinta pospor, mesin pres, mesin hand bos, penggaris, pisau cutter, blok screen, uang palsu siap edar senilai Rp 200 juta dan uang palsu yang belum digunting sebanyak 215 lembar masing-masih senilai Rp 400 ribu.

Berikut penjelasan para tersangka. Pertama, uang asli Rp 100 ribu di-scane sehingga gambar nampak di komputer. Kertas roti sebagai bahan dasar diblok menggunakan screen lalu diberi warna putih supaya warna cat yang diolah tidak tembus. Lalu membuat garis pita pada kertas seperti pita pada uang asli.

Setelah itu, membuat gambar blok hantu, sehingga pada uang palsu tersebut gambar orang yang terdapat pada uang itu hanya bisa dilihat dengan cara diterawang. "Kertas yang sudah diblok hantu dan diberi pita dan dijadikan satu dengan lem spray," kata Ujang,

Selain itu, kata dia, pelaku juga membuat gambar gedung DPR/MPR dan memasang pulau menyala. Lalu, dipasang gambar nominal Rp 100.000 menyala dan diberi warna kuning. Setelah itu gambar di komputer diprint menggunakan kertas yang sudah dipasang atribut sebelumnya.

"Yang sudah diprint, kemudian dipasang lambang Bank Indonesia," katanya.

Setelah berbentuk uang, kemudian dipotong sesuai dengan ukuran aslinya. Untuk memastikan mirip, pelaku mengecek dengan lampu ultra violet. Uang palsu lalu dibendel per seratus lembar kemudian siap diedarkan, ini sudah mereka coba alhasil mereka lolos berbelanja di minimarket, pom bensin. Mantap banget deh, mudahkan ayo sapa yang mau mencoba??? Hehehe banyaknya kasus pemalsuan memang karena hukum di Indonesia tak pernah mampu membuat pelaku itu jera.